Hambatan
Komunikasi
Lintas Budaya
Diajukan
guna memenuhi syarat nilai mata kuliah Komunikasi Lintas Budaya
Dosen
pengajar Mahmudah, S.Ag.,M.I.Kom.

Disusun
oleh :
Elang
Nagara Yanottama
113100066
Ikom
C Semester 5
Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas
Swadaya Gunung Jati
Cirebon
2015
/ 2016
Kata Pengantar
Asalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh.
Puji syukur
penulis panjatkan terhadap kehadiran Allah SWT. Karena atas limpahan Rahmat dan
hidayatnya penulis dapat merampungkan Makalah ini. Tak lupa sholawat serta
salam kepada Nabi besar kita Muhammad SAW, yang telah menuntun kita di jalan
kebenaran.
Pertama-tama
penulis sampaikan terimakasih kepada teman-teman, Dosen, dan terutama Untuk
orangtua yang selalu mendukung penulis hingga dapat menyelesaikan makalah ini,
dengan terselesaikanya makalah ini penulis harap dapat membantu teman-teman
kususnya dalam bidang wawasan seputar “Komunikasi Lintas Budaya”. Sehingga
penulisan makalah ini mempunyai manfaat.
penulis
menyadari bahwa masih banya tulisan dan isi dari makalah ini masih banyak
kekuranganya, sehingga dari itu semua penulis ingin meminta maaf atas
kekurangan tulisan dan isi makalah ini, penulis harapkan apabila terdapat
kealahan dan kekurangan dalam makalah ini rekan-rekan sekalian dapat mengoreksi
dan memberikan masukan guna penyusunan tulisn yang lebih baik lagi.
Akhirkata
WasalamuAlaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Cirebon, Oktober 2015
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi merupakan sebuah proses dimana sebuah
interaksi antara komunikan dan komunikator yang melakukan pertukaran pesan
didalamnya yang terjadi secara langsung maupun tidak langsung, komunikasi
sendiri bisa dikatakan merupakan hal yang paling krusial dalam kehidupan ini. Sebuah
interaksi sosial bisa tidak berarti apa-apa jika komunikasi didalamnya tidak
berjalan pada semestinya, begitu juga dalam dunia professional atau dunia
kerja, komunikasi merupakan hal yang penting dalam memberikan instruksi dari pemimpin
kebawahan atau sebaliknya.
Budaya yang
bahasa Inggris culture atau dari bahasa Latin colere yang berarti merawat,
memelihara dan menjaga. Pada abad pertengahan kata budaya belum digunakan, baru
pada abad ke 17 kata latin cultura dipergunakan dalam hubungan dengan alam dan
pengembangan kemampuan spiritual. Budaya merujuk pada segala yang diciptakan
oleh manusia, maksud dan tujuan budaya adalah untuk kesempurnaa manusia.
Secara umum
komunikasi antarbudaya adalah “Proses saling berbagai informasi, pengetahuan,
perasaan dan pengalaman yang dilakukan oleh manusia dari berbagai budaya.
Setiap budaya memiliki nilai-nilai dan sikap-sikap yang dikomunikasikan,
sepertinya cara orang Jepang yang yang membungkukan badan satu sama lain,
berbeda dengan gaya penyambutan oleh bangsa lainnya didunia. Sehingga setiap
orang harus dapat memahami secara lengkap semua tatanan struktur dan proses
komunikasi, misalnya dalam komunikasi Etnik dari beberapa kelompok budaya yang
berbeda sehingga dapat disampaikan dan diterima pesan komunikasi secara benar.
B.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan
masalah dalam makalah ini yaitu :
1.
Apakah
pengertian dari Komunikasi Lintas Budaya?
2.
Apa
saja Faktor-faktor penghambat Komunikasi Lintas Budaya?
3.
Bagaimana
cara mengatasi hambatan dalam komunikasi lintas budaya?
4.
Apakah
pengaruh komunikasi lintas budaya pada masyarakat luas?
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Definisi Komunikasi Lintas Budaya
Komunikasi lintas budaya
adalah proses interaksi antarpribadi
yang dilakukan oleh beberapa orang yang memiliki latar belakang kebudayaan yang
berbeda. Apapun definisi yang ada mengenai komunikasi antar budaya
(intercultural communication) menyatakan bahwa komunikasi antar budaya terjadi
apabila terdapat dua budaya yang berbeda dan kedua budaya tersebut sedang
melaksanakan proses komunikasi.
Menurut Liliweri bahwa proses
komunikasi antar budaya merupakan interaksi antarpribadi dan komunikasi
antarpribadi yang dilakukan oleh beberapa orang yang memiliki latar belakang
kebudayaan yang berbeda. Apapun definisi yang ada mengenai komunikasi antar
budaya (intercultural communication) menyatakan bahwa komunikasi antar budaya
terjadi apabila terdapat 2 (dua) budaya yang berbeda dan kedua budaya tersebut
sedang melaksanakan proses komunikasi.
Secara umum komunikasi antarbudaya
adalah “Proses saling berbagai informasi, pengetahuan, perasaan dan pengalaman
yang dilakukan oleh manusia dari berbagai budaya. Setiap budaya memiliki
nilai-nilai dan sikap-sikap yang dikomunikasikan, seperti cara orang Jepang
yang yang membungkukan badan satu sama lain untuk saling sapa dan menghormati,
berbeda dengan gaya penyambutan oleh bangsa lainnya didunia. Sehingga setiap
orang harus dapat memahami secara lengkap semua tatanan struktur dan proses
komunikasi, misalnya dalam komunikasi Etnik dari beberapa kelompok budaya yang
berbeda sehingga dapat disampaikan dan diterima pesan komunikasi secara benar.
Dalam proses komunikasi tersebut
sering terjadi ketidak pahaman atau sering isebut mis communication, hal ini
terjadi karena kebudayaan orang atau individu yang berkomunikasi berbeda
contohnya adalah kasus anggukkan kepala, dimana di Amerika Serikat anggukkan
kepala mempunyai arti bahwa orang tersebut mengerti sedangkan di Jepang anggukkan
kepala tidak berarti seseorang setuju melainkan hanya berarti bahwa orang
tersebut mendengarkan. Dengan memahami mengenai komunikasi antar budaya maka
hambatan komunikasi semacam ini dapat kita lalui.
B.
Hambatan
Komunikasi Lintas Budaya
Seperti yang dijelaskan diatas
bahwasanya komunikasi Lintas Budaya juga memiliki hambatan. Hambatan komunikasi
dalam komunikasi antar budaya mempunyai bentuk seperti sebuah gunung es yang
terbenam di dalam air. Dimana hambatan komunikasi yang ada terbagi dua menjadi
yang diatas air (above waterline) dan dibawah air (below waterline).
Faktor-faktor hambatan komunikasi antar budaya yang berada dibawah air (below
waterline) adalah faktor-faktor yang membentuk perilaku atau sikap seseorang,
Hambatan semacam ini cukup sulit untuk dilihat atau diperhatikan. Sedangkan
hambatan komunikasi antar budaya yang berada diatas air (above waterline) mudah
untuk dilihat karena hambatan-hambatan ini banyak yang berbentuk fisik.
Jenis-jenis Hambatan-hambatan
Komunikasi Lintas Budaya (Below Waterline)
Ø persepsi
(perceptions)
Ø norma
(norms)
Ø stereotip
(stereotypes)
Ø aturan
(rules)
Ø nilai (values)
Ø grup
cabang (subcultures group)
Ø jaringan
(networks)
Jenis-jenis Hambatan-hambatan Komunikasi Lintas
Budaya (Above Waterline)
ð fisik
(physical)
ð budaya
(cultural)
ð persepsi
(perceptual)
ð motivasi
(motivational)
ð pengalaman
(experiantial)
ð emosi
(emotional)
ð bahasa
(linguistic)
ð bahasa tubuh (nonverbal)
ð kompetisi (competition)
C.
Pentingnya
Komunikasi Lintas Budaya
Budaya-budaya
yang berbeda memiliki sistem-sistem nilai yang berbeda dan karenanya ikut
menentukan tujuan hidup yang berbeda, juga menentukan cara berkomunikasi kita
yang sangat dipengaruhi oleh bahasa, aturan dan norma yang ada pada
masing-masing budaya. Sehingga sebenarnya dalam setiap kegiatan komunikasi kita
dengan orang lain selalu mengandung potensi Komunikasi Lintas Budaya atau antar
budaya, karena kita akan selalu berada pada “budaya” yang berbeda dengan orang
lain, seberapa pun kecilnya perbedaan itu. Perbedaan-perbedaan ekspektasi
budaya dapat menimbulkan resiko yang fatal, setidaknya akan menimbulkan
komunikasi yang tidak lancar, timbul perasaan tidak nyaman atau timbul
kesalahpahaman. Akibat dari kesalahpahaman-kesalahpahaman itu banyak kita temui
dalam berbagai kejadian yang mengandung etnosentrisme dewasa ini dalam wujud
konflik-konflik yang berujung pada kerusuhan atau pertentangan antaretnis.
Sebagai salah
satu jalan keluar untuk meminimalisir kesalahpahaman-kesalahpahaman akibat
perbedaan budaya, adalah dengan mengerti atau paling tidak mengetahui bahasa
dan perilaku budaya orang lain. mengetahui prinsip-prinsip Komunikasi Lintas
Budaya dan mempraktikkannya dalam berkomunikasi dengan orang lain juga dapat
melatih agar meminimalisir hal tersebut.
Kebutuhan untuk
mempelajari Komunikasi Lintas Budaya ini semakin terasakan juga dikarenakan
semakin terbukanya pergaulan kita dengan orang-orang dari berbagai budaya yang
berbeda, disamping kondisi bangsa Indonesia yang sangat majemuk dengan berbagai
ras, suku bangsa, agama, latar belakang daerah (desa/kota), latar belakang pendidikan,
dan sebagainya. Sehingga penting untuk mempelajari Komunikasi Lintas Budaya
agar tidak terjadi kesalah-pahaman atau bahkan konflik-konflik yang diakibatkan
oleh gagalnya individu mengartikan komunikasi yang di lakukan oleh individu
lain yang berbeda budayanya.
D. Cara Menghadapi
Hambatan dalam KLB
Seseorang dapat dikatakan berhasil
dalam Berkomunikasi Lintas Budaya apabila ia mempunyai kemampuan untuk
merefleksikan seberapa besar kesungguhannya dalam aspek
dibawah ini :
- Social Competence : Kemampuan untuk membuat jaringan
sosial, pandai bergaul dan banyak temannya
- Openness to other ways of thinking : keterbukaan untuk
menerima pikiran yang berbeda dari dirinya
- Cultural Adaptation : Kemampuan seseorang menerima
budaya baru
- Professional Excellence : Mempunyai kemampuan yang
handal dalam bidang tertentu
- Language Skill : Kemampuan mempelajari bahasa asing
dengan tepat
- Flexibility : Kemampuan dalam penyesuaian diri sesuai
dengan tuntutan keadaan
- Ability to work in team : Kemampuan dalam mengelola dan
bekerjasama dalam satu tim
- Self Reliance or independence : Percaya diri dan
mandiri
- Mobility : Lincah dan wawasannya luas
- Ability to deal with stress : Mempunyai kemampuan untuk
mengatasi stress
- Adaptability of the family : Keluarganya pandai
menyesuaikan diri dengan lingkungan baru
- Patience : Ulet dan sabar
- Sesivity : Peka terhadap sesuatu yang baru
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
ü Komunikasi
lintas budaya adalah proses interaksi
antarpribadi yang dilakukan oleh beberapa orang yang memiliki latar belakang
kebudayaan yang berbeda.
ü Hambatan
komunikasi yang ada terbagi dua menjadi yang diatas air (above waterline) dan
dibawah air (below waterline).
ü Faktor-faktor
hambatan komunikasi antar budaya yang berada dibawah air (below waterline)
adalah faktor-faktor yang membentuk perilaku atau sikap seseorang, Hambatan
semacam ini cukup sulit untuk dilihat atau diperhatikan.
ü Hambatan
komunikasi antar budaya yang berada diatas air (above waterline) mudah untuk
dilihat karena hambatan-hambatan ini banyak yang berbentuk fisik.
ü Sebagai salah satu jalan keluar untuk meminimalisir
kesalahpahaman-kesalahpahaman akibat perbedaan budaya, adalah dengan mengerti
atau paling tidak mengetahui bahasa dan perilaku budaya orang lain.
ü Mengetahui prinsip-prinsip Komunikasi Lintas Budaya dan
mempraktikkannya dalam berkomunikasi dengan orang lain juga dapat melatih agar
meminimalisir hal tersebut.
ü Cara untuk mengatasi Hambatan
komunikasi dalam lintas budaya adalah dengan pandai bergaul, mampu terbuka untuk
menerima pikiran yang berbeda dari dirinya, mempelajari bahasa asing dengan
tepat, mampuan dalam penyesuaian diri sesuai dengan tuntutan keadaan, Percaya
diri dan mandiri Lincah, wawasannya luas, Mempunyai kemampuan untuk mengatasi
stress, Ulet dan sabar.
DAFTAR PUSTAKA
Alo Liliweri, 2007. Makna Budaya
dalam Komunikasi Antarbudaya, Yogyakarta : LKIS
Alex H Rumondor, 2005. Komunikasi
Antar Budaya, Universitas Trisakti.
Joseph
A. DeVito, 1997. Komunikasi Antarmanusia, Jakarta : Professional Books.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar