Jumat, 23 Oktober 2015

Hambatan Komunikasi Lintas Budaya

Hambatan
Komunikasi Lintas Budaya

Diajukan guna memenuhi syarat nilai mata kuliah Komunikasi Lintas Budaya
Dosen pengajar Mahmudah, S.Ag.,M.I.Kom.



Disusun oleh :
Elang Nagara Yanottama
113100066
Ikom C Semester 5


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Swadaya Gunung Jati
Cirebon
2015 / 2016



Kata Pengantar

     Asalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Puji syukur penulis panjatkan terhadap kehadiran Allah SWT. Karena atas limpahan Rahmat dan hidayatnya penulis dapat merampungkan Makalah ini. Tak lupa sholawat serta salam kepada Nabi besar kita Muhammad SAW, yang telah menuntun kita di jalan kebenaran.
     Pertama-tama penulis sampaikan terimakasih kepada teman-teman, Dosen, dan terutama Untuk orangtua yang selalu mendukung penulis hingga dapat menyelesaikan makalah ini, dengan terselesaikanya makalah ini penulis harap dapat membantu teman-teman kususnya dalam bidang wawasan seputar “Komunikasi Lintas Budaya”. Sehingga penulisan makalah ini mempunyai manfaat.
     penulis menyadari bahwa masih banya tulisan dan isi dari makalah ini masih banyak kekuranganya, sehingga dari itu semua penulis ingin meminta maaf atas kekurangan tulisan dan isi makalah ini, penulis harapkan apabila terdapat kealahan dan kekurangan dalam makalah ini rekan-rekan sekalian dapat mengoreksi dan memberikan masukan guna penyusunan tulisn yang lebih baik lagi.
     Akhirkata WasalamuAlaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Cirebon, Oktober 2015




BAB I
PENDAHULUAN


A.   Latar Belakang

Komunikasi merupakan sebuah proses dimana sebuah interaksi antara komunikan dan komunikator yang melakukan pertukaran pesan didalamnya yang terjadi secara langsung maupun tidak langsung, komunikasi sendiri bisa dikatakan merupakan hal yang paling krusial dalam kehidupan ini. Sebuah interaksi sosial bisa tidak berarti apa-apa jika komunikasi didalamnya tidak berjalan pada semestinya, begitu juga dalam dunia professional atau dunia kerja, komunikasi merupakan hal yang penting dalam memberikan instruksi dari pemimpin kebawahan atau sebaliknya.
Budaya yang bahasa Inggris culture atau dari bahasa Latin colere yang berarti merawat, memelihara dan menjaga. Pada abad pertengahan kata budaya belum digunakan, baru pada abad ke 17 kata latin cultura dipergunakan dalam hubungan dengan alam dan pengembangan kemampuan spiritual. Budaya merujuk pada segala yang diciptakan oleh manusia, maksud dan tujuan budaya adalah untuk kesempurnaa manusia.
Secara umum komunikasi antarbudaya adalah “Proses saling berbagai informasi, pengetahuan, perasaan dan pengalaman yang dilakukan oleh manusia dari berbagai budaya. Setiap budaya memiliki nilai-nilai dan sikap-sikap yang dikomunikasikan, sepertinya cara orang Jepang yang yang membungkukan badan satu sama lain, berbeda dengan gaya penyambutan oleh bangsa lainnya didunia. Sehingga setiap orang harus dapat memahami secara lengkap semua tatanan struktur dan proses komunikasi, misalnya dalam komunikasi Etnik dari beberapa kelompok budaya yang berbeda sehingga dapat disampaikan dan diterima pesan komunikasi secara benar.

B.   Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
1.      Apakah pengertian dari Komunikasi Lintas Budaya?
2.      Apa saja Faktor-faktor penghambat Komunikasi Lintas Budaya?
3.      Bagaimana cara mengatasi hambatan dalam komunikasi lintas budaya?
4.      Apakah pengaruh komunikasi lintas budaya pada masyarakat luas?



BAB II
PEMBAHASAN

A.   Definisi Komunikasi Lintas Budaya
Komunikasi lintas budaya adalah  proses interaksi antarpribadi yang dilakukan oleh beberapa orang yang memiliki latar belakang kebudayaan yang berbeda. Apapun definisi yang ada mengenai komunikasi antar budaya (intercultural communication) menyatakan bahwa komunikasi antar budaya terjadi apabila terdapat dua budaya yang berbeda dan kedua budaya tersebut sedang melaksanakan proses komunikasi.
Menurut Liliweri bahwa proses komunikasi antar budaya merupakan interaksi antarpribadi dan komunikasi antarpribadi yang dilakukan oleh beberapa orang yang memiliki latar belakang kebudayaan yang berbeda. Apapun definisi yang ada mengenai komunikasi antar budaya (intercultural communication) menyatakan bahwa komunikasi antar budaya terjadi apabila terdapat 2 (dua) budaya yang berbeda dan kedua budaya tersebut sedang melaksanakan proses komunikasi.
Secara umum komunikasi antarbudaya adalah “Proses saling berbagai informasi, pengetahuan, perasaan dan pengalaman yang dilakukan oleh manusia dari berbagai budaya. Setiap budaya memiliki nilai-nilai dan sikap-sikap yang dikomunikasikan, seperti cara orang Jepang yang yang membungkukan badan satu sama lain untuk saling sapa dan menghormati, berbeda dengan gaya penyambutan oleh bangsa lainnya didunia. Sehingga setiap orang harus dapat memahami secara lengkap semua tatanan struktur dan proses komunikasi, misalnya dalam komunikasi Etnik dari beberapa kelompok budaya yang berbeda sehingga dapat disampaikan dan diterima pesan komunikasi secara benar. 

Dalam proses komunikasi tersebut sering terjadi ketidak pahaman atau sering isebut mis communication, hal ini terjadi karena kebudayaan orang atau individu yang berkomunikasi berbeda contohnya adalah kasus anggukkan kepala, dimana di Amerika Serikat anggukkan kepala mempunyai arti bahwa orang tersebut mengerti sedangkan di Jepang anggukkan kepala tidak berarti seseorang setuju melainkan hanya berarti bahwa orang tersebut mendengarkan. Dengan memahami mengenai komunikasi antar budaya maka hambatan komunikasi semacam ini dapat kita lalui.

B.   Hambatan Komunikasi Lintas Budaya
Seperti yang dijelaskan diatas bahwasanya komunikasi Lintas Budaya juga memiliki hambatan. Hambatan komunikasi dalam komunikasi antar budaya mempunyai bentuk seperti sebuah gunung es yang terbenam di dalam air. Dimana hambatan komunikasi yang ada terbagi dua menjadi yang diatas air (above waterline) dan dibawah air (below waterline). Faktor-faktor hambatan komunikasi antar budaya yang berada dibawah air (below waterline) adalah faktor-faktor yang membentuk perilaku atau sikap seseorang, Hambatan semacam ini cukup sulit untuk dilihat atau diperhatikan. Sedangkan hambatan komunikasi antar budaya yang berada diatas air (above waterline) mudah untuk dilihat karena hambatan-hambatan ini banyak yang berbentuk fisik.
Jenis-jenis Hambatan-hambatan Komunikasi Lintas Budaya (Below Waterline)
Ø  persepsi (perceptions)
Ø  norma (norms)
Ø  stereotip (stereotypes)
Ø  aturan (rules)
Ø   nilai (values)
Ø  grup cabang (subcultures group)
Ø  jaringan (networks)

Jenis-jenis Hambatan-hambatan Komunikasi Lintas Budaya (Above Waterline)
ð  fisik (physical)
ð  budaya (cultural)
ð  persepsi (perceptual)
ð  motivasi (motivational)
ð  pengalaman (experiantial)
ð  emosi (emotional)
ð  bahasa (linguistic)
ð   bahasa tubuh (nonverbal)
ð   kompetisi (competition)

C.   Pentingnya Komunikasi Lintas Budaya
Budaya-budaya yang berbeda memiliki sistem-sistem nilai yang berbeda dan karenanya ikut menentukan tujuan hidup yang berbeda, juga menentukan cara berkomunikasi kita yang sangat dipengaruhi oleh bahasa, aturan dan norma yang ada pada masing-masing budaya. Sehingga sebenarnya dalam setiap kegiatan komunikasi kita dengan orang lain selalu mengandung potensi Komunikasi Lintas Budaya atau antar budaya, karena kita akan selalu berada pada “budaya” yang berbeda dengan orang lain, seberapa pun kecilnya perbedaan itu. Perbedaan-perbedaan ekspektasi budaya dapat menimbulkan resiko yang fatal, setidaknya akan menimbulkan komunikasi yang tidak lancar, timbul perasaan tidak nyaman atau timbul kesalahpahaman. Akibat dari kesalahpahaman-kesalahpahaman itu banyak kita temui dalam berbagai kejadian yang mengandung etnosentrisme dewasa ini dalam wujud konflik-konflik yang berujung pada kerusuhan atau pertentangan antaretnis.
Sebagai salah satu jalan keluar untuk meminimalisir kesalahpahaman-kesalahpahaman akibat perbedaan budaya, adalah dengan mengerti atau paling tidak mengetahui bahasa dan perilaku budaya orang lain. mengetahui prinsip-prinsip Komunikasi Lintas Budaya dan mempraktikkannya dalam berkomunikasi dengan orang lain juga dapat melatih agar meminimalisir hal tersebut.
Kebutuhan untuk mempelajari Komunikasi Lintas Budaya ini semakin terasakan juga dikarenakan semakin terbukanya pergaulan kita dengan orang-orang dari berbagai budaya yang berbeda, disamping kondisi bangsa Indonesia yang sangat majemuk dengan berbagai ras, suku bangsa, agama, latar belakang daerah (desa/kota), latar belakang pendidikan, dan sebagainya. Sehingga penting untuk mempelajari Komunikasi Lintas Budaya agar tidak terjadi kesalah-pahaman atau bahkan konflik-konflik yang diakibatkan oleh gagalnya individu mengartikan komunikasi yang di lakukan oleh individu lain yang berbeda budayanya.

D.   Cara Menghadapi Hambatan dalam KLB
Seseorang dapat dikatakan berhasil dalam Berkomunikasi Lintas Budaya apabila ia mempunyai kemampuan untuk merefleksikan seberapa besar kesungguhannya dalam aspek dibawah ini :

  1. Social Competence : Kemampuan untuk membuat jaringan sosial, pandai bergaul dan banyak temannya
  2. Openness to other ways of thinking : keterbukaan untuk menerima pikiran yang berbeda dari dirinya
  3. Cultural Adaptation : Kemampuan seseorang menerima budaya baru
  4. Professional Excellence : Mempunyai kemampuan yang handal dalam bidang tertentu
  5. Language Skill : Kemampuan mempelajari bahasa asing dengan tepat
  6. Flexibility : Kemampuan dalam penyesuaian diri sesuai dengan tuntutan keadaan
  7. Ability to work in team : Kemampuan dalam mengelola dan bekerjasama dalam satu tim
  8. Self Reliance or independence : Percaya diri dan mandiri
  9. Mobility : Lincah dan wawasannya luas
  10. Ability to deal with stress : Mempunyai kemampuan untuk mengatasi stress
  11. Adaptability of the family : Keluarganya pandai menyesuaikan diri dengan lingkungan baru
  12. Patience : Ulet dan sabar
  13. Sesivity : Peka terhadap sesuatu yang baru

BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan

ü Komunikasi lintas budaya adalah  proses interaksi antarpribadi yang dilakukan oleh beberapa orang yang memiliki latar belakang kebudayaan yang berbeda.
ü Hambatan komunikasi yang ada terbagi dua menjadi yang diatas air (above waterline) dan dibawah air (below waterline).
ü Faktor-faktor hambatan komunikasi antar budaya yang berada dibawah air (below waterline) adalah faktor-faktor yang membentuk perilaku atau sikap seseorang, Hambatan semacam ini cukup sulit untuk dilihat atau diperhatikan.
ü  Hambatan komunikasi antar budaya yang berada diatas air (above waterline) mudah untuk dilihat karena hambatan-hambatan ini banyak yang berbentuk fisik.
ü  Sebagai salah satu jalan keluar untuk meminimalisir kesalahpahaman-kesalahpahaman akibat perbedaan budaya, adalah dengan mengerti atau paling tidak mengetahui bahasa dan perilaku budaya orang lain.
ü  Mengetahui prinsip-prinsip Komunikasi Lintas Budaya dan mempraktikkannya dalam berkomunikasi dengan orang lain juga dapat melatih agar meminimalisir hal tersebut.
ü  Cara untuk mengatasi Hambatan komunikasi dalam lintas budaya adalah dengan pandai bergaul, mampu terbuka untuk menerima pikiran yang berbeda dari dirinya, mempelajari bahasa asing dengan tepat, mampuan dalam penyesuaian diri sesuai dengan tuntutan keadaan, Percaya diri dan mandiri Lincah, wawasannya luas, Mempunyai kemampuan untuk mengatasi stress,  Ulet dan sabar.

DAFTAR PUSTAKA

Alo Liliweri, 2007. Makna Budaya dalam Komunikasi Antarbudaya, Yogyakarta : LKIS
Alex H Rumondor, 2005. Komunikasi Antar Budaya, Universitas Trisakti.
Joseph A. DeVito, 1997. Komunikasi Antarmanusia, Jakarta : Professional Books.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar